BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Vaksin COVID-19 buatan perusahaan biofarmasi asal Tiongkok, Sinovac, tiba di Kabupaten Berau melalui Bandara Kalimarau, Senin (25/1/2021) sekitar pukul 16.30 WITA.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Berau, Garna Sudarsono menyebut, vaksin yang datang pada tahap pertama ini sekitar 4000 dosis vaksin.
“Ada 6 dus vaksin COVID-19 dari Sinovac. Untuk penerima prioritas vaksin pertama ini adalah tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Berau, juga kepada Forkopimda atau 10 pejabat pemerintahan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi menjelaskan, vaksin ini rencananya akan diberikan kepada 2 ribu penerima. Untuk tahap pertama ini diprioritaskan untuk 1185 tenaga kesehatan atau Nakes, baik yang menangani COVID-19, nakes puskesmas, rumah sakit maupun swasta. Untuk vaksinasi COVID-19 sendiri akan dimulai pada Kamis (28/1/2021) sekitar pukul 09.00 WITA mendatang di Balai Mufakat Tanjung Redeb.
“Hari pertama itu 10 tokoh di Kabupaten Berau, nanti kita bagikan siapa saja penerima pertama vaksin COVID-19. Sedangkan vaksinasi di puskesmas atau rumah sakit kemungkinan bisa dilakukan esoknya, Jumat (29/1/2021),” ujarnya.
Untuk proses vaksinasi nantinya, akan dibatasi 20 pasien untuk setiap sesi vaksinasi per hari.
“Tapi nanti bisa diatur hingga 40 pasien atau 2 sesi vaksinasi tiap harinya. Tergantung kemampuan petugas,” ungkapnya.
“Pemberian vaksin ini kan untuk satu orang, dua kali divaksin. Habis 14 hari, orang itu akan divaksin lagi. Jadi, kita usahakan melakukannya dengan cepat, untuk mencegah overload pasien,” bebernya.
Distribusi vaksin COVID-19 dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur itu kemudian dibawa oleh Biofarma melalui perjalanan udara. Kedatangan vaksin COVID-19 itu dikawal ketat oleh Kepolisian dan TNI menuju Gudang Farmasi yang terletak di seberang Rumah Sakit Umum Daerah dr Abdul Rivai, Jalan Pulau Panjang, Tanjung Redeb, yang tiba pukul 17.30 WITA.
Iswahyudi menyebut, untuk penyimpanan vaksin asal Tiongkok itu harus disimpan pada ruangan tertutup dengan suhu antara 2 hingga 8 derajat celcius.
“Jadi nanti kita keluarkan vaksinnya dari kardus,” ujarnya.
Untuk vaksinasi tahap kedua nantinya, barulah untuk TNI-Polri, lansia, masyarakat dengan kondisi yang sangat rentan terpapar COVID-19.
“Prosesnya ini akan memakan waktu sangat lama, bisa mencapai satu tahun baru selesai,” tutupnya.
Penulis : Sofy