BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Paska pembatalan kenaikan tarif bagi pelanggan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Batiwakal, membuat Perusahaan plat merah tersebut harus bekerja ekstra untuk mengontrol pendapatan perusahaan. Salah satu upaya yang terus ditempuh adalah dengan menggenjot penambahan pemasangan Sambungan Rumah (SR), memperketat tempo pembayaran dan penunggakan.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Perumda Air Minum Batiwakkal Saipul Rahman saat dijumpai diruang kerjanya Jalan Raja Alam I Kecamatan Tanjung Redeb, Selasa (30/11/2022).
Menurut keterangan Dirut Perumda tersebut, belum jadi dinaikkannya tarif sudah diputuskan, dan apapun yang menjadi keputusan final Kuasa Pemilik Modal (KPM), Perumda harus siap dengan segala konsekuensinya. Sebab pihakya sebatas pelaksana dilapangan.
“Kami yang harus selalu semangat mencari terobosan lain untuk menutupi biaya operasional pasca pembatalan kenaikan tarif, sebab jika kita stagnan dengan kondisi sekarang, khawatirnya nanti malah tidak seimbang antara pemasukan dan pengeluaran,“ terang Saipul.
Padahal lanjut Saipul, rencana program kenaikan tarif tersebut sudah didiskusikan dengan para Ketua RT sebagai jembatan utama yang menampung keluhan dan permasalahan di lingkunganya masing masing. Hanya saja karena pertimbangan teknis lainya, sehingga KPM memilih untuk membatalkan kenaikan tarif tersebut.
“Rencananya, andai kenaikan tarif itu disetujui, kami sudah kalkulasi pasti ada dana lebih, itu kita rencanakan akan dibuka ke forum RT, kita siap untuk menyuplai kebutuhan warga di RT mana yang lebih prioritas. misal itu lokasi RT yang belum terpasang jaringan pipa dan setelah dikalkulasi lebih prioritas maka kita alokasikan kesana langsung,“ papar Saipul lagi.
Tujuan lain yang akan Perumda benahi jika pemasukan naik adalah merapikan penumpukan meteran dipinggir jalan atau dikenal dengan kuburan kucing, sebab hal itu juga mempengaruhi keindahan pemandangan kota.
Namun karena kemampuan keuangan Perumda minim imbas dari batalnya kenaikan tarif, akhirnya dikerjakan namun sedikit sedikit disesuaikan kemampuan keuangan Perumda. Namun semua dikembalikan kemasyarakat, sebab jika anggaran ada, pada akhirnya semua itu akan kembali ke masyarakat.
“Alhamdulillah teman teman di Perumda ini kompak, prinsipnya kami ada diperahu yang sama, makanya kita sepakat bekerja keras menggenjot pemasangan baru dan mengejar tagihan, agar bisa mendongkrak pemasukan perusahaan. Alhamdulillah pasca pandemi masyarakat sudah mulai mencicil tunggakan, sebab mereka terpacu juga dari pogram baru penyegelan jika tunggakan diatas 3 bulan,“ pungkas Dirut yang sudah 3 tahun menjabat sebagai orang nomor satu di Perumda Air Minum Batiwakkal tersebut.
Penulis : TIM
Editor : TIM