BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Gubernur Kaltim, Isran Noor, tampaknya memberi isyarat terkait mudik lebaran di tahun 2021.
Melalui pernyataannya beberapa waktu lalu, Isran menyebut pihaknya akan menghentikan aktivitas penerbangan maupun pelabuhan mulai dari tanggal 26 April 2021. Hal itu untuk mencegah perjalanan pemudik sebelum tanggal 6-17 Mei mendatang.
Hal itu mendapat tanggapan dari Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah. Dikatakan perempuan dari Fraksi Golkar tersebut, jika larangan mudik dari dan ke Kalimantan benar-benar diberlakukan, maka masyarakat harus memahami bahwa hal tersebut demi kebaikan bersama. Sebab, hal itu untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 akibat mudik lebaran.
“Sebagai warga negara yang baik tentunya kita mesti taat aturan. Kita harus paham bahwa aturan dibuat demi kenyamanan dan keselamatan orang banyak, walaupun itu pasti akan mendapat pro dan kontra,” katanya.
Lanjut Sari, sebetulnya mudik merupakan suatu tradisi lama, khususnya bagi warga yang berada di perantauan dan hal itu dikatakannya adalah hak setiap warga.
Namun perempuan yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Berau ini mengingatkan bahwa saat ini masyarakat masih dalam suasana pandemi Covid-19, sehingga negara pun masih membatasi untuk tradisi mudik baik melalui udara maupun laut dengan jadwal yang telah ditentukan.
“Aturan dibuat pastinya dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Salah satunya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, khususnya mencegah klaster mudik, maka pemerintah terpaksa memberikan aturan yang menjadi batasan-batasan kita sebagai warga untuk beraktivitas yang dapat menimbulkan klaster-klaster baru setelahnya,” ungkapnya.
Ditambahkan Sari, jika mudik dilakukan masih di dalam provinsi yang sama, ia menyarankan agar bisa dilakukan, namun dengan menyertakan hasil tes rapid antigen.
“Sambil kita tunggulah siapa tau ada aturan atau kebijakan terbaru,” sambungnya.
Namun demikian, Sari berharap suatu saat tradisi mudik dapat kembali dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap taat pada protokol kesehatan. Selain itu, ia juga meminta kepada Satgas Covid-19 untuk tetap memantau aktivitas warga yang berpotensi menimbulkan kerumunan, termasuk kegiatan ibadah seperti tarawih, pusat takjil, maupun buka puasa bersama yang melibatkan banyak orang.
“Jadi saran saya agar kita bisa melaksanakan mudik dengan tenang, kita harus tetap harus tetap patuhi aturan. Saya yakin, suatu saat kita bisa kembali mudik dan berkumpul dengan keluarga di kampung halaman, asalkan kita bisa bersama-sama untuk mentaati aturan, sehingga Covid-19 bisa hilang dari kehidupan kita. Jika memang belum bisa pulang untuk berlebaran, kita manfaatkan saja dulu media sosial yang ada. Misalnya Video Call yang bisa kita lakukan untuk melepas rindu dan bermaaf-maafan bersama keluarga,” tandasnya.
Penulis: Sofy
Editor: Tim