BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Sesosok mayat lelaki ditemukan di kebun, KM 18 Jalan Poros Bulungan RT 14, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau dalam posisi tengkurap di tanah oleh warga pada Rabu (7/4/2021). Polsek Gunung Tabur yang menerima informasi tersebut langsung menuju lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kapolsek Gunung Tabur AKP Tatok Tri Haryanto, saat dikonfirmasi menuturkan, setibanya di lokasi kejadian polisi menemukan sesosok mayat dan langsung melakukan olah TKP. Diketahui identitas korban adalah MN (39) warga Jl. Merah Delima Kelurahan Tanjung Redeb, yang bekerja sebagai buruh tani di kebun milik Hendra.
“Setibanya di lokasi kejadian kami memeriksa dua orang saksi yang juga rekan kerja korban yaitu La Edi (49) warga Kelurahan Teluk Bayur dan Dedy (34) warga Kelurahan Gunung Tabur,” ungkap Tatok, Kamis (8/4/2021).
Dari keterangan kedua saksi didapati kronologi kejadian sekitar pukul 09.30 WITA, korban dan saksi yang bekerja di kebun milik Hendra melakukan penyemprotan racun rumput, korban yang bertugas untuk memegang selang hand sprayer sedangkan kedua saksi bertugas menyemprotkan racun rumput di areal tempat kerjanya.
“Pada pukul 11.30 Wita, saksi 1 yaitu La Edi berniat mendatangi MN dan saksi 2 yaitu Dedy dengan tujuan untuk mengajak istirahat makan siang,” lanjutnya.
Namun dalam perjalanan, La Edi menemukan MN telah tergeletak di tanah dalam posisi tengkurap. La Edi langsung mendatangi MN dan berinisiatif memeriksa denyut nadi korban. Setelah mengetahui denyut nadi korban sudah tidak ada, La Edi meminta tolong kepada Dedy untuk menyampaikan kepada keluarga korban bahwa MN telah meninggal dunia.
“Selanjutnya La Edi langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Gunung Tabur pada Pukul 14.30 Wita,” jelas Tatok.
Tatok mengungkapkan, sesaat setelah menerima informasi tersebut, personil dari Polsek Gunung Tabur segera menuju TKP yang dimaksud. Aparat kepolisian mendapati MN yang telah tidak bernyawa langsung membawanya ke RSUD Abdul Rivai guna dilakukan visum untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban.
“Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga korban meninggal karena penyakit pernapasan yang diderita korban,” tutup Tatok.