BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Porprov VII Kaltim sudah di depan mata. Lebih tepatnya, tinggal 2 bulan lagi untuk menuju November 2022. Berbagai macam persiapan pun tengah dilakukan mulai dari sarana prasarana, kesiapan para atlet, hingga operasional saat pesta olahraga itu berlangsung.
Hal itu diungkapkan oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih, saat memimpin rapat persiapan Porprov VII Kaltim yang digelar di Ruang Kakaban, Kantor Bupati Berau, Tanjung Redeb.
Dikatakannya, sebagai tuan rumah ajang olahraga tingkat provinsi Kalimantan Timur itu, seluruh kekurangan dan berbagai persiapan perlu ditinjau guna memastikan kelengkapan saat proses penyelenggaraan. Salah satunya adalah kesiapan infrastruktur yang menjadi akses menuju lokasi berlangsungnya pertandingan.
“Dua bulan itu bukan waktu yang lama. Justru saat ini harus kita segala sesuatu yang belum terlengkapi. Seperti kondisi lingkungan atau jalan yang akan dilintasi,” tuturnya
Menurutnya, beberapa kondisi jalan seperti ke arah Kecamatan Bidukbiduk, uang mana merupakan salah satu venue dari beberapa cabor masih ada jalan yang berlubang. Walaupun sudah ada dalam progres, dirinya meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk memastikan arah jalan menuju pesisir Berau itu tidak bermasalah.
“Terkait jalan banyak hal yang harus kita evaluasi, seperti jalan-jalan poros yang warna markahnya sudah pudar. Saya mohon untuk dicat sehingga tidak ada yang kusam, bersih dan rapi,” tambahnya.
Tak hanya itu saja, Ketua Panitia Besar (PB) Porprov VII Kaltim itu juga meminta seluruh pihak agar memastikan kesediaan atribut untuk para atlet. Kemudian, kesiapan seluruh venue yang bakal dipergunakan untuk setiap cabang olahraga (cabor).
“Harus dipastikan atribut apa yang harus dipesan, karena kalau kita menunggu anggaran dari provinsi, tentu tidak akan terkejar. Jadi, kita harus sudah mungkin melirik-liri siapa yang bisa membantu kita untuk mendahului atribut tersebut karena itu cukup banyak,” katanya.
Terakhir, Bupati wanita pertama di Kabupaten Berau itu mengimbau kepada seluruh hotel, baik di wilayah pusat pemerintah, kepulauan, maupun pesisir untuk tetap menggunakan harga standar. Dirinya menegaskan tidak boleh ada hotel yamg menaikkan harga dengan memanfaatkan pesta olahraga se-Kalitim itu.
“Seluruh hotel dan penginapan harus kita komunikasikan supaya dalam keadaan ready dan bersih. Jangan sampai ada kekurangan-kekurangan yang dilihat atau dirasakan oleh tamu, pandangan orang datang ke Berau adalah keindahan, kebersihan, kenyamanan sebagai tempat mereka beristirahat dan mereka akan melihat semua itu, jangan sampai itu dilihat kekurangan kita sedikitpun,” pungkasnya. (ADV)
Penulis : Roy
Editor : Indra