BERAUONINE.COM, TANJUNG REDEB – Selasa (15/10/2024) giliran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai disambangi Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Berau, Sufian Agus. Saat kunjungan, beliau didampingi Direktur Utama RSUD Berau, dr Jusram dan sejumlah pejabat lainnya. Dari hasil kunjunganya, beliau menyarankan kepada Dirut untuk tetap merawat bangunan dan peralatan medis secara rutin agar selalu terawat.
“Harus ada pemeliharaan dan rutin, agar dari sisi penampilan selalu rapi meskipun kondisi bangunan dan alat sudah sangat tua. Kalau masalah ruang inap yang ukuranya kecil, ya memang sudah segitu dari awal mau diapain, yang penting dirawat,” ucapnya
Sufian berharap Gedung pengembangan yang baru dibangun bisa menjawab kebutuhan ruangan dan fasilitas RSUD Berau kedepan. Sebab menurut Sufian, APBD di Berau sendiri belum bisa mencukupi jika semua harus baru secara serentak, mengingat masih banyak kebutuhan lain yang juga sama-sama membutuhkan anggaran.
“Saya sudah coba menghubungi teman-teman di provinsi untuk meminta bantuan agar bisa di bantu,” ucapnya pada awak media di lapangan, Selasa (15/10/2024)
Sementara itu Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah, Dr. Jusram mengatakan, ada beberapa masukan dari Pjs Bupati terkait dengan pembenahan terutama fisik bangunan, ruangan Intensif Care Unit (ICU) untuk kapasitasnya perlu di tambah. Jumlah tempat tidur yang intensif kurang lebih 10% dari jumlah keseluruhan tempat, sementara RSUD punya sekitar 220 artinya ICU harusnya ada 22 tempat.
“Memang jumlah fasilitas ICU itu merupakan ketentuan kementerian bukan permintaan dari pihak RSUD, dan faktanya masih jauh dari standar SOP, sebab saat ini RSUD kita hanya punya 4 tempat tidur untuk ICU,” lanjutnya
Selanjutnya, Dr. Jursram mengatakan terkait dengan ruang perawatan (ruang flamboyan) diakuinya Pjs juga menyampaikan kamar-kamar rawat inap yang belum sesuai standar. Hal tersebut menjadi penghambat mobilitas bagi masyarakat yang masuk Intalasi Gawat Darurat (IGD) untu mendapat kamar perawatan.
“Kamar RSUD ini memang sangat terbatas, makanya sering pasien terlantar tidak memperoleh kamar karena penuh,” bebernya
Dr. Jusram juga memaparkan berhubungan dengan masukan oleh Pjs Bupati, pembangunan gedung baru yang di bantu oleh APBD Murni tahun anggaran 2025 menjadi solusi permasalahan bangunan dan fasilitas lainya. Dengan adanya gedung baru semua sudah sesuai standar dari Kemenkes, artinya jumlah ruangan dan perawatan sudah sesuai standar yang berlaku.
“Sejauh ini fisik bangunan sudah 70% namun masih menunggu alat kesehatan, karena alat kesehatan itu menyatu dengan bangunan, Cuma penempatanya masih menunggu Gedung kelar 100%, “pungkas Jusram. (**/Tim).