BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB — Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman menuturkan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diperkirakan akan berdampak pada operasional Perumda Air Minum Batiwakkal.
Dengan begitu, menurut Saipul, untuk menjaga stabilisasi operasional perusahaan, pihaknya akan melakukan penyesuaian tarif air bersih tahun ini. Dan dirinya menyebut, penyesuaian tarif tersebut terakhir kali dilakukan tahun 2011 lalu. Yang artinya, itu sudah berlangsung 11 tahun lalu.
“Sudah lebih 11 tahun kami belum melakukan penyesuaian, sehingga memang dirasa perlu ada penyesuaian tarif tahun ini,” tuturnya, Senin (29/8/2022).
Menurut Saipul, penyesuaian tarif air bersih itu sangat perlu. Hal itu dikarenakan mengingat untuk membayar listrik saja, pihaknya harus mengeluarkan biaya hingga Rp10 miliar.
“Di tahun 2012, kami membayar listrik itu sekira Rp 2,9 miliar, dan sekarang sudah jauh berbeda bisa 3 kali lipat,” ungkapnya.
Saipul mengakui, pembayaran listrik tersebut juga dipengaruhi dengan bertambahnya kebutuhan tenaga listrik. Di mana, hal itu sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan Perumda Air Minum Batiwakkal.
“Sekarang pelanggan kami itu ada 33 ribu sambungan. Sehingga, operasional jauh lebih besar,” ujarnya.
Dikatakannya, ada beberapa hal yang bisa menjadi dasar penyesuaian tarif tersebut. Yakni, SK Gubernur Kaltim Tahun 2021, yang telah mengatur harga terbawah dan teratas. Naik atau tidaknya solar pihaknya mengaku telah memiliki beban yang besar. Sehingga, penyesuaian tarif dirasa sangat perlu.
“Kemudian, SK Bupati Berau yang nanti menjadi dasar untuk penyesuaian tarif itu,” imbuhnya.
Saipul menyebut, saat ini pihaknya tengah menyusun rancangan penyesuaian tarif, yang kemungkinan akan naik dua bulan lagi.
“Untuk berapa-berapanya Nanti tunggu SK Bupati baru ada tarif baru. Yang jelas berapa tarif barunya, harus dihitung dulu,” tandasnya.
Penulis : TIM
Editor : Sofi