BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Aksi pelajar Berau dalam memperingati Hari Bersih-Bersih Sedunia atau World Cleanup Day (WCD) digelar bersamaan dengan rangkaian agenda hari jadi Kabupaten Berau ke-69 dan Kota Tanjung Redeb ke-212.
Mereka melakukan operasi bersih pada dua agenda utama, yakni pawai budaya dan Irau Manutung Jukut atau pesta bakar ikan yang dilakukan di seputaran Kecamatan Tanjung Redeb.
Kegiatan bersih lingkungan itu dilakukan pada beberapa titik strategis. Mulai dari Kantor Bupati Berau, GOR Pemuda, hingga Tepian Ahmad Yani. Kegiatan itu pun turut didukung oleh Pemerintah Kabupaten Berau.
Koordinator WCD Indonesia Berau, Febri Abdul Haminuddin mengatakan, aksi tersebut selain memperingati Hari Bersih-Bersih Sedunia, bertujuan untuk membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dalam pencerdasan kepada masyarakat untuk peduli lingkungan, terutama masalah sampah. Yang mana setiap agenda besar seperti perayaan hari jadi, sampah selalu berserakan.
“Jadi kami ingin memberikan support kepada pemerintah daerah untuk menjaga isu lingkungan. Setidaknya dalam mencerdaskan masyarakat untuk sama-sama melindungi lingkungan,” tuturnya.
Termasuk juga mengenai problematika sampah di sungai. Febri menyoroti, banyaknya sampah yang ditemukan di laut rata-rata berasal dari wilayah perkotaan. Di mana sampah yang dibuang ke sungai mengalir hingga ke lautan dan pulau-pulau disekitarnya.
“Makanya, dari aksi kecil ini kami suarakan bahwa sungai bukan tempat sampah. Itulah alasan kami menyuarakan isu tersebut saat pesta Manutung Jukut yang digelar di tepian Sungai Segah,” ungkapnya.
Menurut Febri, momen pesta bakar ikan itu sangat tepat lantaran euforia masyarakat yang besar untuk mengunjungi Tepian Ahmad Yani. Agar dapat mempromosikan sebuah tindakan untuk mengumpulkan sampah di tanah ketimbang harus membuang sampah di sungai.
“Jadi, lebih baik mereka buang ke tanah ketimbang di sungai karena itu jauh lebih mudah untuk dikumpulkan dan dibuang ke tempatnya. Supaya membantu petugas kebersihan, kami pun juga ikut bergerak bersama anak muda Berau untuk mengumpulkan sampah-sampah yang ada di tanah itu,” tegasnya.
Untuk diketahui, partisipan dalam gerakan lingkungan itu terdiri dari kalangan mahasiswa yang diwakili oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Muhammadiyah Berau (HMTL UMB). Sementara, dari kalangan siswa diikuti oleh beberapa Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dari sejumlah sekolah.
Febri berharap, melalui aksi yang bertepatan dengan hari jadi Berau ini pemikiran masyarakat bisa berubah untuk bersama menjaga Berau dari segala aspek. Termasuk aspek lingkungan yang seringkali menjadi momok bagi setiap daerah.
“Banyak isu lingkungan terutama sampah yang harus diselesaikan di Berau. Sehingga, kami ingin hari jadi Berau bukan hanya sekedar diperingati, tetapi juga menjaga secara menyeluruh termasuk masalah sampah,” pungkasnya.
Penulis : Roy
Editor : Sofi