BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Dalam rangka kunjungan kerjanya ke Kabupaten
Berau, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy tiba di Bandara Kalimarau, Teluk Bayur, pada Selasa (2/11/2021) siang tadi.
Kunjungan dilanjutkan menyambangi salah satu SMK Muhammadiyah dalam rangka meresmikan pembangunan Workshop Alat Berat. Usai menyambangi SMK Muhammadiyah, Muhadjir langsung menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai untuk meninjau ruang perawatan anak.
“Saya hadir untuk melaksanakan tugas, untuk melakukan koordinasi di lapangan, sinkronisasi dan kontrol di lapangan,” ujar Muhadjir Effendy kepada awak media.
Dalam keterangannya, RSUD Abdul Rivai sudah seharusnya naik kelas menjadi tipe B dari status yang saat ini dipegang adalah tipe C. Hal itu lantaran RSUD Abdul Rivai adalah satu-satunya rujukan bagi masyarakat di Bumi Batiwakkal.
“Sudah seharusnya, untuk setingkat Kabupaten Berau memiliki rumah sakit rujukan tipe B,” ungkapnya.
Untuk itu, dirinya mendorong pengelola serta Pemerintah Kabupaten Berau untuk segera meningkatkan type RSUD Abdul Rivai menjadi tipe B. Jika dirasa bangunan saat ini dinilai sempit, dirinya menyampaikan untuk mengambil lahan lebih luas.
“Saya sudah minta kepada pak Wabup untuk segera menaikan kelasnya. Jika lahannya kurang, sebaiknya mencari lokasi yang lebih luas,” ujarnya.
Muhadjir melanjutkan, selanjutnya Pemerintah Pusat akan segera melakukan koordinasi antar lembaga, Kementerian dan Lembaga serta dengan Pemerintah Kabupaten Berau sendiri terkait kelanjutan untuk merubah Type RSUD Abdul Rivai dari tylipe C ke tipe B.
“Untuk melakukan pembangunan (RSUD), urusannya tidak hanya dengan Kemenkes, Menteri LHK. Itu (koordinasi antar lembaga) urusan kami,” tegas Muhadjir.
“Pak Wabup menyiapkan lahan dan sarana prasarana yang dibutuhkan,” sambungnya.
Dirinya berharap bahwa RSUD Abdul Rivai dapat segera di upgrade. Hal tersebut menurutnya tidak wajar dimana Kabupaten Berau yang dikelilingi sektor usaha pertambangan dan usaha lainnya tak mampu berkontribusi untuk peningkatan pelayanan kesehatan tersebut.
“Kurang layak kalau Berau yang disini banyak sekali industri pertambangan serta usaha lainnya yang mampu memberikan CSR untuk kegiatan kesehatan tetapi rumah sakitnya tidak memadai,” ungkap mantan Mendikbud tersebut.
“Yang penting saya ingin RS ini dinaikkan kelasnya,” tandasnya.
Penulis : Tim
Editor : Indra