BERAUVISION.COM, TANJUNG REDEB- Indonesia merupakan wilayah tropis, yang belakangan ini mengalami peningkatan curah hujan yang di sebabkan fase La Nina.
Dijelaskan oleh Kepala BMKG Berau, Tekad Sumardi mengatakan, La Nina adalah pendinginan suhu di Samudra Atlantik sehingga di perairan Indonesia terjadi pemanasan yang menyebabkan penguapan mengakibatkan curah hujan yang tinggi.
“La Nina juga terjadi di Berau, dan di perkirakan puncaknya pada Bulan November, Desember sampai Januari 2021,” ungkap Tekad Sumardi, kepala stasiun BMKG Berau, selasa (27/10/2020)
Pada kesempatan itu juga, BMKG berharap kepad Pemkab Berau bisa terus berbenah khususnya untuk perbaikan Drainase. Dan diharapkan juga, warga tetap waspada akan adanya bencana Hidrologi seperti banjir, tanah longsor, kemudian angin puting beliung dan gelombang tinggi
“Bencana yang terjadi saat ini adalah Hidrologi seperti banjir. Apalagi, di Berau ini ada banjir ROB yaitu disaat air pasang bersamaan curah hujan yang tinggi,” lanjutnya
Bahkan, Berau juga telah memasuki musim pancaroba yaitu peralihan antar dua musim. Yang bisanya, sebelum hujan disertai angin yang cukup kencang.
“Dan masyarakat pesisir untuk tetap waspada akan adanya gelombang tinggi di laut,”tegasnya.
Disisi lain, Nugroho selaku sekertaris BMKG menambahkan, BMKG memiliki taman dengan peralatan meteorologi yang terletak di belakang kantor BMKG Berau yang berapa di Jln Bandara, Kecamatan Teluk Bayur, Berau.
Dimana, terdapat alat pengukur hujan otomatis dan manual, Evaporimeter untuk mengukur penguapan air, serta pengukur panas matahari setiap jamnya, dan teodolit yang befungsi untuk pengamatan udara.
“Evaporimeter untuk mengukur penguapan air setiap hari di laporkan pada jam 8 pagi. Dan semua alat yang ada, harus di cek setiap hari untuk memastikan keadaan di udara,”pungkasnya.
Penulis : Dewi
Editor : Sofy