BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Selesai melaksanakan reses di Kampung Suaran, Kecamatan Sambaliung. Ketua DPRD Berau, Madri Pani langsung meninjau sekolah dasar (SD) 001 Kampung Suaran, yang ada di Jalan Mawar, RT 6, Kampung Suaran.
Ketua DPRD Berau, Madri Pani mengatakan, Kondisi jalan masuk banyak dikeluhkan warga. Dengan trek menanjak warga harus berjalan kali sekira 200 meter. Dan kondisi jalan yang licin. Sehingga sekolah yang selesai dibangun pada 2021 lalu tersebut hingga saat ini terbengkalai.
“Jadi jalan inilah yang sering dikeluhkan oleh warga sekitaran,” kata Madri Pani.
Terlihat bahwa Plank SD tersebut juga nyaris terlepas di kedua sisinya. Dinilai Madri kondisi ini harus mendapatkan perhatian lebih. Memang di Suaran ada satu SD yakni SD 002 Suaran. Namun kapasitas SD tersebut sudah tidak kuat menampung lagi. Karena jumlah murid yang mencapai 900 murid.
“Menurut warga, SD ini difungsikan sebagai peralihan SD yang ada karena jumlah muridnya yang banyak. Namun karena akses masuk ke jalan tersebut sehingganya mereka malas menyekolahkan anaknya disini ,” ujarnya.
Sehingganya masalah pendidikan seperti ini harus menjadi perhatian yang kuat. Terlebih warga sudah menghibahkan jalan yang akan dibangun tersebut. Namun hingga kini belum ada perhatian dari Dinas Pendidikan.
“Disdik harus melihat ini secara langsung, jika tidak ya maka bangunan sekolahan ini akan secepatnya terbengkalai dan rusak karena tidak ada perawatan dan kelanjutan penggunaannya,” jelasnya.
Madri menjelaskan, di bangunan sekolah tersebut terdapat 6 ruangan. Yang akan diungsikan untuk kelas 1-3. Sedangkan untuk kelas 4-6 akan tetap menempati sekolah lama. Namun nyaris setahun gedung tersebut belum juga difungsikan dan prihatinya lagi dimana-mana pada lingkungan sekolahan tersebut sudah ditumbuhi rerumputan yang rimbun.
“Kondisi ini jangan sampai dibiarkan menerus, jika memang terus dibiarkan maka akan rusak, akan membuang anggaran pada pembangunan saja,” tegas Madri.
Dunia pendidikan memang hal yang wajib dalam kehidupan, terutama pada anak yang usia memang untuk Sekolah Dasar SD, sejatinya Madri Pani ingin OPD terkait agar melihat langsung lokasi sekolahan tersebut agar ada menindak lanjutan dalam penggunaan nya.
“Saat kita melakukan reses kita mendapatkan laporan, makanya kita langsung meninjau untuk melihat langsung,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Disdik Berau, Dahri yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan, memang sekolah tersebut sudah dibangun pada dua tahun lalu. Dan untuk jalan masuk karena berada di luar pagar sekolah. Itu bukan tanah Dinas Pendidikan. Yang membuat jalan itu, ada tiga komponen besar yakni pemerintah, masyarakat dan perusahaan.
“Kami menyampaikan juga agar penerusan sekolahan ini bisa berlanjut, namun mengingat akses jalan ini itulah yang menjadi kendala, ya semoga ada tindakan lanjut dari OPD terkait,” ucapnya.
Kemudian, untuk alasan belum digunakannya sampai sekarang adalah pada saat usulan itu belum include dengan meja, kursi dan papan tulis. Itu akan dimasukan lebih dahulu. Tahun ini di ABT terpenuhi semua.
“Pada tahun ajaran baru ini, itu kami minta untuk dipindah. Dan akan di mulai pada Juni 2023 ini,” ungkapnya.
Sedangkan plank sekolah yang nyaris jatuh menurut Dahri, bisa menggunakan dana Bosda maupun Bosnas. Dan itu tidak menjadi masalah yang bisa dibilang serius.
“Untuk area sekolah, kerusakan nya bisa ditalangi oleh pihak sekolah,” katanya.
Ia menambahkan, untuk sekolah tersebut saat ini masih filial. Alasannya karena Kampung Suaran itu konsentrasinya terbagi. Ada Suaran Kampung dan Suaran Simpang. Itu yang akan dipilah. Orangtua yang anak-anaknya sekolah di simpang, akan ditempatkan di SD Filial tersebut. Tapi nanti akan ditetapkan menjadi sekolah dasar.
“Ya jadi untuk ini masih sementara,” pungkasnya.
Penulis : Roy
Editor : TIM