BERAUVISION.COM, TANJUNG REDEB – Tak dapat dipungkiri, kondisi lesunya harga batubara dipasaran sangat mempengaruhi APBD Kabupatean Berau.
Mengingat, sumber pendapatan terbesar bagi Kabupaten Berau adalah sumber daya alam batubara. Ditambah lagi dengan kondisi pendemi Covid-19 yang hingga kini belum juga usai, hal ini makin memperburuk kondisi APBD Kabupaten Berau.
“Yang penting kita optimis saja, walau kondisi keuangan kita banyak mengalami penurunan. Agar dengan dana yang serba terbatas dapat kita manfaatkan dengan sebaik mungkin,” ujar Pjs Bupati Berau, Muhammad Ramdhan, Selasa ( 6/10/2020), saat memimpin rapat evaluasi penyerapan anggaran 2020 di ruang Kakaban, Sekretariat Pemkab Berau.
Dikatakan pula, bahwa dirinya terus berupaya mengikuti rapat dengan DPRD Kaltim, untuk memperjuangkan bantuan keuangan (Bankeu) bagi Kabupaten Berau, sekaligus melakukan lobi – lobi ke anggota DPRD Kaltim, agar mendapatkan Bankeu yang lebih besar dari sebelumnya.
“ Karena saya berharap Bankeu tahun 2021 Kabupaten Berau dapat lebih banyak, semoga Bankeu untuk Kabupaten Berau tahun 2021 yang akan datang bisa mencapai Rp 200 miliar lebih dari Pemprov Kaltim,” ungkapnya.
Hal ini dilakukan Ramadhan, mengingat APBD Kabupaten Berau tahun 2021 hanya kisaran Rp 1,5 triliun lebih saja. Untuk itu pihaknya berharap semua bekerja keras.
“Jangan lupa selalu optimis, jangan putus asa. Karena memang kondisi pandemi Covid-19 ini sangat dirasakan oleh semua kabupaten atau kota seluruh Indonesia, semua mengalami keterlambatan yang berdampak terhadap kepentingan masyarakat,” tegasnya.
“Oleh sebab itu, meski amanah yang diembah Ramadhan sangat singkat, tetapi pihaknya selalu berusaha memberikan suport terhadap jajaran Pemkab Berau, dan harus didukung untuk bersama – sama bekerja keras semua OPD, agar dapat mengoptimalkan peluang – peluang untuk mendongkrak APBD,”pungkasnya.
Penulis : Tim Liputan BTV
Editor : Tim