BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Ketua Tim Percepatan Kerjasama Pengembangan Strategi Kepariwisataan Kepulauan Maratua, Meiliana kembali membahas mengenai pengembangan ekonomi biru dan akan merencanakan penelitian lanjutan mengenai terumbu karang yang ada di Kabupaten Berau.
Ketua Tim Percepatan Kerjasama Pengembangan Strategi Kepariwisataan Kepulauan Maratua, Meiliana mengatakan, kerjasama ini sudah melalui laporan ke Gubernur Kaltim dan akhirnya tim percepatan kembali menulis surat ke Wakil Bupati Berau untuk mempersiapkan kedatangan Duta Besar (Dubes) Seychelles ASEAN ke Berau.
“Namun sebelum Dubes datang ada dua peneliti yang akan datang ke Pulau Maratua dan nantinya kami akan mendampingi dan membawa ke titik mana saja yang akan diteliti” ujarnya.
Diungkapkan, selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan laut, ekonomi biru juga dapat membuka peluang investasi serta pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional karena distribusi pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Sekretaris Tim Percepatan Kerjasama Pengembangan Strategi Kepariwisataan Kepulauan Maratua, Tri Murti Rahayu juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat ini tim peneliti akan melakukan Marine Protected Areas (MPA) di Pulau Maratua.
MPA merupakan salah satu instrumen yang didesain langsung pada pengendalian sumber daya alam, yaitu berupa penentuan suatu kawasan sebagai kawasan konservasi.
Kendati demikian, konservasi ini nantinya akan menghasilkan karbon jadi nanti terjaga dengan baik kita bisa menjual karbon ke semua negara. Bahkan kita juga bisa mendapatkan hibah seperti Kaltim akan menjadi satu-satunya provinsi yang mendapatkan karbon dari hutan tropis.
Ekosistem blue carbon yang terdapat di daerah pesisir sangatlah penting, karena dalam jangka panjang penyerapan dan penyimpanan karbon yang baik dan terjaga akan membantu dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
“Kaltim mempunyai potensi terumbu karang secara teori 11x lebih tinggi dari hutan tropis,”katanya.
Tambahnya, dirinya telah mengusulkan ke Negara atau Yayasan dunia namun sebelum itu memang diperlukan penelitian terlebih dahulu.
Penentuan wilayah mana saja yang harus di proteksi untuk menghasilkan karbon, harus memiliki roadmapnya dibantu oleh Seychelles ASEAN dan UK – partner of James Michel.
Potensi yang dimiliki Kabupaten Berau dari Kecamatan Talisayan, Teluk Sumbang terbukti memiliki jenis terumbu karang yang ukurannya cukup besar.
“Sekitaran Kecamatan Teluk Sumbang, Talisayan dan Maratua, disitu banyak sekali potensi terumbu karang yang bisa dijual. Negara seperti Singapura bahkan Amerika nantinya mereka akan membeli karbon dari kita,” tandasnya. (ADV)
Penulis : Roy
Editor : Tim