BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB — Anggota DPRD Berau, Rahman SE menyampaikan beberapa aspirasi warga Tumbit Melayu dan Kelurahan lainya yang ada di Kecamatan Teluk Bayur kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Berau dalam Musrenbang Kecamatan Teluk Bayur pada 28 Februari 2024.
Warga Tumbit Melayu mengeluhkan pengaspalan jalan yang terkesan mangkrak. Dana senilai 6 miliar rupiah yang diajukan untuk pengaspalan jalan belum sepenuhnya digunakan, dan pengerjaan jalan terhenti.
“Pengaspalan yang diajukan itu 6 miliar tapi di lapangan itu tinggal sedikit lagi. Perhitungannya sudah bertahun-tahun dan ini perlu diselesaikan,” katanya.
Di rinding, khususnya di RT 5 dan RT 10, mengeluhkan masalah drainase. Pak Rahman menceritakan hasil risetnya di wilayah tersebut.
“Warga di sana bilang, ‘Pak Rahman, kalau tidak percaya dengan usulan kami yang selalu diinput dalam SIPD, mari kita bertukar tempat. Kami di sini selalu kebanjiran setiap hujan dan air pasang.’ Kita melihat banyak drainase yang diperbaiki, tapi di sini sudah diajukan hampir 10 tahun, ya begitu-begitu saja,” ungkapnya.
Warga rinding merasakan dampak dari drainase yang tidak tepat sasaran. Setiap hujan dan banjir, mereka selalu menghubungi Pak Rahman.
“Belum sampai ke kepala dinas PUPR. Mungkin nanti begitu nanti banjir, saya izin memberikan kontaknya biar langsung berkomunikasi sendiri,” kata Pak Rahman.
Rahman juga pernah turun ke lapangan bersama masyarakat sekitar RT 5. Warga mengeluhkan bahwa selama pasar berdiri, mereka tidak memiliki drainase yang langsung terhubung dengan sungai.
Rahman mengamati bahwa pengaspalan di 3 Labanan hanya dilakukan di bagian depan, sedangkan bagian belakang masih banyak yang belum tersentuh.
“Hasil dari pengamatan kami, itu yang banyak diaspal hanya di bagian depan-depan, tetapi bagian belakang itu banyak yang tidak diaspal, termasuk juga Rinding. Rinding ini dia yang punya pasar dan bandara,” tandasnya.
Penulis : Jhesvin