BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Kesulitan elpiji 3 kilogram atau gas melon sempat dirasakan masyarakat Berau beberapa hari terakhir.
Kondisi ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Berau dengan terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait maupun jajaran PT Pertamina. Termasuk melakukan pemantauan pasokan elpiji di pasaran.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, mengambil langkah cepat dengan mengintruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bergerak melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) langsung kesetiap agen dan pangkalan untuk memastikan pasokan elpiji. Selain itu bupati juga tekah bersurat kepada PT Pertamina Regional Kalimantan untuk melaksanakan penyaluran fakultatif elpiji 3 kilogram pada hari libur, guna mengantisipasi kelangkaan.
“Saya sudah meminta Bagian Perekonomian bersama OPD dan instansi terkait untuk monev, kami juga sudah bersurat ke Pertamina untuk mengantisipasi kelangkaan,” jelasnya.
Berdasarkan laporan yang disampikan Pertamina, disampaikan beberapa waktu terakhir ada keterlambatan pengiriman elpiji ke SPBE Maluang di Kabupaten Berau karena kendala cuaca dan gelombang laut. Namun saat ini kapal pengangkut telah tiba dan langsung didistribusikan kepada agen dan pangkalan. Selain itu pada tahun ini kuota pasokan elpiji di Berau mengalami penambahan sebanyam 411 tabung dari yang sebelumnya 2juta tabung.
“Saya sudah mendapat laporan bahwa pasokan untuk elpiji untuk Berau aman. Yang baru datang ke SPBE sebanyak 400 ton. Per hari ini disalurkan sekitar 14ribu tabung,” ungkapnya.
Untuk itu bupati perempuan pertama di Bumi Batiwakkal ini meminta masyarakat khususnya para agen dan pangkaan untuk tidak melakukan penimbunan. Serta masyarakat membeli elpiji sesuai yang dipersyaratkan dan membeli sesuai dengan kebutuhan.
“Saya mengingatkan jangan sampai ada yang mengambil manfaat dari kelangkaan yang semoat terjadi. Karena sudah dipastikan pasokan tercukupi,” tandasnya.
Penulis : Tim / RN/Prokopim