BERAUONLINE.COM, BERAU – Akhirnya setelah menunggu cukup lama, ekowisata mangrove di Kampung Teluk Semanting resmi beroperasi. Yang diresmikan langsung oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, Rabu (3/5/2023) siang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penguntingan pita.
Peresmian dihadiri ratusan masyarakat dan wisatawan. Kegiatan digelar cukup meriah. Dengan diisi oleh penampilan tarian, pameran UMKM, serta hiburan lainnya.
Setelah diresmikan, pihak pemerintah kampung melalui BUMK siap mengelola ekowisata mangrove ini. Termasuk melakukan penarikan retribusi masuk. Yang bakal menjadi pendapatan asli kampung. Beberapa warung kuliner juga telah disediakan di sana. Dikelola langsung oleh BUMK bekerja sama masyarakat sekitar.
Ekowisata mangrove Teluk Semanting ini memiliki tracking sepanjang 1,3 kilometer. Dan diisi beberapa spot foto yang cukup menarik. Wisatawan yang datang juga dapat mengenal dan mempelajari langsung berbagai macam jenis tumbuhan yang ada di dalam. Sementara potensi mangrove yang dimiliki Teluk Semanting seluas 750 hektar.
Bupati Sri Juniarsih pun memberikan apresiasi atas beroperasinya ekowisata ini. Destinasi ini pun menjadi pilihan tambahan kepada wisatawan untuk dikunjungi, selain Pulau Derawan dan Maratua. “Tadi saya juga melihat berbagai produk asli dari sini. Sangat bagus dan menarik. Ini menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat. Banyak peluang ekonomi yang bisa dikembangkan lagi,” ujarnya.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu membangun ekowisata ini. Termasuk dari Kementerian Keuangan yang telah memilih Teluk Semanting dan Pegat Betumbuk sebagai salah satu pilot project program Shrimp Carbon Aquaculture (SECURE) yaitu metode peningkatan produktivitas tambak udang dengan cara merestorasi 80 persen area tambak agar menjadi hutan mangrove kembali dan 20 persen area dipertahankan sebagai tambang dengan berbagai perbaikan fasilitas dan perlengkapan. Metode tersebut dapat menghasilkan panen udang yang setara dengan 100 persen penggunaan lahan untuk tambak.
Penulis : Nofian Sandi/ Tim