BERAUONLINE.COM, TANJUNG TEDEB – Jika dibandingkan dengan kapasitas produksi air bersih di perkotaan sekitar 600 liter per detik (l/d) yang dikelola oleh Perumda Air Minum Batiwakkal Berau, maka diperkirakan hanya dapat melayani 33.000 pelanggan.
“Ini berdasarkan kemampuan Perumda yang pada tahun 2017 masih bernama PDAM Tirta Segah melayani 18.000 pelanggan dengan kapasitas 327 l/d,”ungkap Dirut Perumda Batiwakkal, Saipul Rahman .
Lanjut dijelaskannya, jika saat ini sudah melayani 32.000 pelanggan dan sampai akhir tahun diharapkan bisa bertambah 4.000 pelanggan maka diperkirakan awal tahun 2024 Tanjung Redeb akan mengalami krisis air.
“Untuk mengatasi krisis air yang diakibatkan kekurangan kapasitas produksi ini, Dinas PUPR telah menyiapkan langkah alternatif yang bisa ditempuh, yakni dengan membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM),”ucapnya.
Kembali Saipul Rahman menjelaskan, bahwa selain membangun SPAM di Singkuang pihaknya sedang mengembangkan sistem pemetaan jaringan pipa dengan software QGIS.
“Jaringan pipa kita peta kan dan di overlay dengan google map sehingga mudahkan kita dalam distribusi dan monitoring jaringan pipa. Tujuannya agar pembagian tekanan air bisa merata ke seluruh titik distribusi air ke pelanggan,”tegasnya.
Dengan 2 langkah antisipasi ini diharapkan wilayah perkotaan dapat terhindar dari krisis air bersih yang mengancam akibat tingginya permintaan penyambungan baru dan stagnannya kapasitas produksi. “Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat,” harap Saipul.
Disisi lain, Kabid Air Minum dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau, Radite Hari Soeryo menegaskan bahwa pengolahan baru itu bertujuan untuk memenuhi kekurangan produksi air bersih khususnya di perkotaan. Dan terkait hal itu, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan pihak PDAM.
“Pembangunan baru itu mesti dilakukan, karena kondisi air baku yang ada tidak memadai. Maka tahun ini ,kami berusaha untuk memulai pengolahan baru di kota maupun luar kota. Untuk wilayah perkotaan, SPAM akan dibangun di wilayah Singkuang. Anggarannya pun sudah disiapkan, yakni sejumlah Rp 17 miliar, “pungkasnya.
Penulis : Tim