BERAUONLINE.COM, SAMBALIUNG – Sekitar pagi pukul 09.00 wita, Sultan Sambaliung, Datu Amir beserta keluarga Besar Sambaliung , menggelar ritual tapung tawar dan memanjatkan doa selamat di jembatan Sambaliung, Sabtu (3/6/2023), sebelum dilakukan penutupan.
Penyelenggaraan kegiatan ritual tapung tawar dan doa selamat tersebut merupakan salah satu adat budaya masyarakat Berau.
Turut dihadiri langsung oleh Sultan Sambaliung beserta tokoh masyarakat Sambaliung, Camat gunung tabur, serta seluruh jajaran TNI-POLRI, Satpol-pp, dinas perhubungan, dan ratusan masyarakat kabupaten Berau.
Sultan Sambaliung, Datu amir memulai Kegiatan sebelum penutupan jembatan, serta melakukan ritual tapung tawar di kapal kayu penyeberangan kendaraan roda dua yang tidak jauh dari jembatan sambaliung, dan acara ditutup dengan membaca doa selamat bersama tepat di jembatan sambaliung.
“Singkat nya saja tepung tawar ini merupakan adat istiadat orang banua, serta masyarakat berau dan Kesultanan Sambaliung,” Ungkapnya.
“Tujuan dari ritual tapung tawar itu sendiri agar menjaga keselamatan kita bersama, dan semoga kita diberikan kesehatan, selamat, damai, tentram, dalam perjalanannya,”ucap Datu amir.
“Dan semoga pekerjaan jembatan Sambaliung agar sukses sebagaimana yang kita harapkan semua, dan diberi kelancaran dalam pekerjaan nya,”tegasnya.
Datu amir sendiri menghimbau agar masyarakat Berau harus tetap bersabar, demi kelancaran bersama,
“Untuk rakyat-rakyat ku, aku bermohon bersabar demi keselamatan untuk rakyat ku semua, bukan untuk pribadi, demi rakyat ku, aku rela berpanas panas disini dan saya memohon kepada rakyat rakyat ku agar bersabar,”himbau nya.
“Dari kegiatan penutupan jembatan sambaliung, tapung tawar, serta pembacaan doa selamat ini semoga kita diberikan keselamatan, keamanan dan kelancaran,”pungkasnya.
Penulis : Nofian Sandi