TANJUNG REDEB – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Berau, menggelar aksi demonstrasi terkait rekrutmen tenaga kontrak di depan Kantor Bupati Berau, pada Selasa (25/10/2022).
Koordinator lapangan aksi komisariat HMI raja alam Ramdan Mengatakan, sistem rekrutmen kerja dinilai tidak sesuai. Karena adanya dugaan kolusi banyak tenaga kontrak di OPD Berau itu lulusan SMA. Sementara, banyaknya pengangguran di Kabupaten Berau lulusan sarjana (S1) tidak pernah dihubungkan.
“Kami menyimpulkan telah terjadi kolusi berkepanjangan. Kerjasama antar instansi untuk menghubungka keluarganya masuk di instansi yang ada di Berau,” jelasnya.
Ramdan menegaskan, hal itulah yang harus diputuskan mata rantainya, yang terjadi hari ini Pemkab maupun Bupati tidak bisa mendatangi mereka. Itu yang sangat disesalkan
“Padahal hari ini Bupati ada di Berau dan sempat kami melihat rombongannya saat ingin dinas di luar Kota,” imbuhnya.
“Sebenarnya sistem kolusi itu tidak bisa diterapkan di Berau. Karena apa gunanya orang tua sekolahkan kita, kuliah hingga jadi sarjana tapi ujung-ujungnya malah jadi pengangguran,” bebernya.
“Maka dari itu kami ingin memutus mata rantai orang dalam,” lanjutnya.
Aksi tersebut juga meminta kepada Bupati agar secepatnya dibuatkan peraturan daerah (Perda) tentang rekrutmen tenaga kontrak.
“Sebenarnya yang kita permasalahkan bukan tenaga kontraknya, tapi sistem rekrutmen yang rusak sehingga merekrut tenaga kontrak seenaknya saja tanpa seleksi,” pungkasnya.
Penulis : Roy
Editor : Sofi