BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Sebagai daerah yang memiliki populasi penyu cukup besar di Kabupaten Berau, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas meminta semua pihak untuk terus terlibat dalam menjaga kelestarian ekosistem penyu di kepulauan Berau.
Sebab selain menjaga kelestariannya, keberadaan penyu juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
“Saya juga mengapresiasi semangat pihak yang telah turut menjaga kelestarian dan keberlangsungan populasi penyu di kepulauan Berau, salah satunya yang telah dilakukan oleh Maratua Peduli Penyu yang juga sudah presentasi dihadapan Bupati beberapa waktu lalu diruang rapat Kakaban,”ungkap Bupati.
Dalam hal ini, Bupati juga menyampaikan bahwa habitat penyu tersebut tidak bisa dipindah pindah, oleh karena itu tugas kita semua untuk menjaga habitatnya agar populasinya tidak pindah ketempat lain.
“Momen ini harus kita manfaatkan dengan baik, kita maksimalkan perawatan wilayah konservasinya, nah ini perlu peranan semua pihak agar sejalan,”tambah Bupati Berau.
Terkait pelestarian tersebut, selain peranan Pemerintah Kabupaten dan Organisasi Kemasyarakatan dan organisasi lainya, Bupati juga mengharapkan peranan dan kepedulian pemerintah pusat.
Menurutnya, jika rangkaian tanggung jawab tersebut sejalan dari pusat sampai daerah, maka diyakini akan semakin meningkatkan potensi wisata bahari di Kabupaten Berau.
“Kota kita ini kan untuk wilayah Provinsi Kalimantan Timur memiliki wisata bahari paling luas dan unik, ditambah lagi dengan populasi penyu langka didalamnya, jadi semua karunia Alloh ini harus kita jaga dengan baik, “imbuh tokoh Partai PKS tersebut.
Oleh sebab itu, sangat mengapresiasi langkah langkah ormas termasuk Maratua Peduli Penyu yang telah berperan aktif dalam ikut menjaga kelestarian populasi penyu di kawasan kepulauan, kususnya di wilayah pulau wisata yang mana keberadaan penyu tersebut juga sangat diminati para wisatawan.
“ini nilai tambah buat lokasi wisata kita, makanya kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaganya, “pungkas Gender sekaligus pejabat nomor satu di Bumi Batiwakal tersebut.
Penulis : Tim
Editor : Indra