BERAUONLINE.COM, TANJUNGREDEB – Warga Kelurahan Gayam digegerkan dengan penemuan mayat pria paruh baya dengan kondisi sudah membiru di sebuah rumah kontrakan di Jalan Ramania RT 7, Kelurahan Gayam, Tanjung Redeb, pada Minggu (14/2/2021) malam sekitar pukul 20.30 WITA.
Kanit PPA Satreskrim Polres Berau Ipda Siswanto menyebut, korban bernama Nurdin, berusia 70 tahun. Dari penuturan Ketua RT 7 Kelurahan Gayam Sukaji, korban tinggal seorang diri di kontrakannya tersebut. Sebelum tinggal disana, korban diketahui tinggal di bawah Jembatan Sambaliung. Oleh seorang warga, korban kemudian disuruh tinggal dikontrakan tersebut.
“Ya, korban tinggal sebatang kara. Nurdin juga tidak memiliki pekerjaan,” ungkap Pak Sis –panggilan akrab Siswanto, saat dikonfirmasi pada Senin (15/2/2021).
Diketahui, korban biasanya dalam sehari ada keluar rumah, paling tidak pada pagi hari. Namun, pada Minggu (14/2/2021) itu korban seharian tidak ada keluar sama sekali. Bahkan tidak ada suara atau aktivitas apapun dari korban. Tetangga yang tinggal di sebelahnya pun merasa curiga. Selepas salat magrib, sekitar pukul 18.40 WITA, saksi bernama Daud (55) datang berkunjung ke kediaman korban, untuk memastikan keadaan korban.
“Namun saat diketuk pintu rumah korban, tidak ada jawaban. Sedangkan saat itu kondisi ruamh terkunci dari dalam. Saksi kemudian mencoba melihat melalui jendela korban. Korban terlihat seperti sedang tidur. Namun saat dilihat kembali, korban sudah kaku dan diduga telah meninggal dunia,” jelasnya.
Dari penuturan tetangga korban, lanjut Siswanto, Nurdin memiliki riwayat penyakit asma. Diperkirakan sebelumnya penyakit korban kambuh, yang menyebabkan korban meninggal dunia. Korban juga belum lama ini tinggal dikontrakannya, baru sekitar satu bulan. Korban dulunya bekerja di Pasar Pelabuhan Lama.
“Petugas kepolisian sempat menunggu dari BPBD untuk membuka pintu. Sebab kita tidak tahu penyebabnya. Selama proses evakuasi korban juga menggunakan standar protokol kesehatan COVID-19,” bebernya.
Posisi korban saat ditemukan dalam keadaan berbaring miring. Saat dievakuasi, terdapat bercak darah pada korban dan tempat tidur korban. Mengenai itu, Ia menyebut darah tersebut berasal dari luka korban.
“Darah itu berasal dari luka ditangan korban. Lukanya sudah lama, namun belum kering,” ungkapnya.
Mengenai penyebab kematian, Siswanto menyebut masih dalam proses visum oleh RSUD dr Abdul Rivai.
“Kita masih menunggu hasil dari rumah sakit terkait penyebab kematian korban. Hanya saja, tetangga korban menyebut korban memiliki penyakit sesak napas,” katanya.
Korban rencananya akan dimakamkan di Kuburan Muslimin, tidak dengan standar COVID-19. Namun untuk pastinya masih menunggu hasil dari rumah sakit.
“Keterangan sementara korban negatif COVID-19. Tapi untuk pastinya, kita masih menunggu hasil dari pihak rumah sakit,” tuturnya.
Penulis : Sofy