BERAUONLINE.COM,TANJUNG REDEB – Kasus kematian akibat COVID-19 terus bertambah. Kini seorang pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Berau yang meninggal dunia karena COVID-19.
Sebelumnya, adalah Bupati Berau H Muharram yang meninggal terpapar COVID-19 saat mengikuti rangkaian tes kesehatan di kota Balikpapan beberapa waktu lalu.
Kini Asisten 3 Sekretariat Daerah Berau H Ismail yang meninggal pada Senin (1/2/2021) pukul 05.30 WITA di ruang Isolasi COVID-19 RSUD Abdul Rivai.
Pelepasan Asisten 3 Setda Berau itupun dilepas langsung Bupati Agus Tantomo, asisten 1 Datu Kesuma dan sejumlah OPD Pemkab Berau.
Bupati Agus Tantomo menyebutkan bahwa almarhum adalah sosok yang baik, pekerja yang baik yang masih sempat komunikasi dengan dirinya seminggu yang lalu saat terkonfirmasi COVID-19.
“Beliau adalah staf yang baik teman diskusi saya, kita semua merasa kehilangan, terhadap keluarga yang ditinggalkan bisa ikhlas melepas beliau dan kita doakan mendapat tempat yang baik di sisi Allah dan segala amal baiknya diterima disisi Allah,” ungkap Agus Tantomo saat melepas jenasah di RSUD dr Abdul Rivai.
“Kita semua tahu bahwa ajal memang tidak kita tahu kapan datangnya tapi COVID-19 juga membuat semua semakin sulit kita tahu. Saya benar-benar tidak menyangka pak Ismail meninggalkan kita, 9 Januari 2021 lalu beliau masih sempat menghadiri pelantikan saya, Minggu lalu ketika beliau positif masih sempat mengirim WA ke saya dan tidak menyangka hari ini beliau telah pergi mendahului kita,” tuturnya.
Orang nomor satu di Berau itupun mengajak masyarakat agar selalu mematuhi Protokol Kesehatan COVID-19 agar korban tidak kembali bertambah akibat terpapar Corona.
Sementara itu, Dokter Spesialis Paru RSUD dr Abdul Rivai Berau dr Robert Naiborhu menjelaskan sebelum meninggal dunia, asisten 3 Setda Berau itu sempat menjalani isolasi mandiri. Namun karena kondisi semakin parah beliau dirujuk ke RSUD.
“Kalau bapak Ismail kondisinya sama seperti pasien yang lain artinya beliau datang dengan kondisi sesak nafas, sebelumnya dia terkonfirmasi 4 hari sebelumnya awalnya gejala ringan lalu diputuskan dengan isolasi mandiri,” tuturnya.
“Ternyata keadaan terakhir tidak memungkinkan untuk dilanjutkan lalu datang kerumah sakit. Waktu datang kerumah sakit memang sudah kesulitan bernafas namun masih bisa kita tangani dengan pemberian oksigen setelah dalam pengobatan keadaan semakin menurun dengan pneumonia berat sehingga gagal nafas pada pukul 05.10 pagi tadi,” tuturnya.
Selain Asisten 3, hari ini terdapat pasien lain yang meninggal berinisial MK warga Kecamatan Sambaliung.
Hingga saat ini jumlah pasien COVID-19 meninggal dunia 36 orang sementara pasien terkonfirmasi positif sudah mencapai 2.396 kasus, masih menjalani perawatan 502 kasus.
Penulis: Tim