BERAUVISION.COM, TANJUNG REDEB – Meski sudah masuk wilayah dalam kategori zona kuning seminggu ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi belum dapat memastikan kapan kegiatan belajar mengajar (KBM) kembali digelar secara tatap muka.
Sebagai daerah yang riskan dikunjungi oleh masyarakat, kondisi tersebut tentu bisa berubah seketika waktu.
Pihaknya tidak mau terburu-buru dalam mengambil kebijakan.
“Berau bukan seperti Kabupaten Mahulu yang tertutup, jauh dan jarang dikunjungi masyarakat sehingga mepertahankan zona hijau itu lebih mudah,”ungkap Is, Sapaan akrab Kadis Kesehatan Berau, Kamis (22/10/2020).
“Seperti yang kita ketahui, Berau termasuk daerah wisata, pertambangan, industri sehingga memungkinkan adanya keluar masuk orang,”tegasnya.
Lantaran tidak mau mengambil resiko, saat sekolah offline dibuka, pihaknya mengkhawatirkan status zona hijau nantinya akan sulit dipertahankan.
Pasalnya, Dinkes tidak bisa memastikan bila sekolah tatap muka diaktifkan, dikhawatirkan akan ada pelajar yang dari perjalanan luar kota yang ternyata terkonfirmasi positif Covid-19.
Meski nantinya masuk zona hijau, besar kemungkinan pendidikan jarak jauh (PJJ) akan terus berlanjut.
Hal ini dikarenakan, vaksin untuk menangkal wabah virus non-alam (Covid-19) belum ada, sehingga dikhawatirkan akan bermunculan klaster baru.
“Jika selama setengah bulan kedepan status zona bisa dipertahankan, Dinkes akan segera mengambil kebijakan menindaklanjuti masalah yang dimaksud,” terangnya.
Dalam mewujudkan Berau terbebas dari virus Corona, hal utama yang perlu diperhatikan adalah sikap dari masyarakat.
“Bila masyarakat mematuhi protokol kesehatan (protkes) dimanapun dan kapanpun berada, maka zona hijau bisa dipertahankan,”tegasnya.
Ia berharap, agar seluruh pihak dapat mematuhi protkes pencegahan Covid-19, Hal itu agar status zona di Bumi Batiwakkal semakin membaik.
“Kuncinya adalah bagaimana kita tetap disiplin dan bagi pelaku perjalanan bisa melakukan tes PCR. Jika hasilnya negatif bisa melakukan aktivitas seperti biasa dan jika sebaliknya atau positif di sarankan agar mebatasi diri atau karantina mandiri di rumah,” tutupnya.
Penulis : Tim
Editor : Tim