BERAUVISION.COM, TANJUNG REDEB – Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto, mengatakan di tengah Pandemi Covid-19 ikan merupakan salah satu andalan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Kabupaten Berau sendiri menurut data Periode tahun 2018, jumlah produksi ikan di Berau mencapai 20.725,15 ton. Dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 200 ribu jiwa, tingkat konsumsi ikan masyarakat di Kabupaten Berau sangat tinggi.
Data Satastik Dinas Perikanan Berau dari 2015 sampai 2019, Budidayan mencapai 2,356.40 Ton Perbulan sedangkan bantuan Rumah Tangga Perikanan (RTP) seperti Laut bantuan yang diberikan pada tahun 2019 mencapai 27 RTP, Tambak 642 RTP, Kolam 701 RTP dan Kermba 29 RTP.
Kepala Bidang (Kabid) Budidaya Perikanan Kabupaten Berau Ramli menjelaskan, keramba yang penempatanya dilaut yang disebut sebagai keramba apung dan diisi dengan ikan jenis kerapu dan udang lobster semuanya berada di Pulau Derawan dan Pulau Maratua, namun yang memberikan dari pihak swasta.
Sedangkan yang banyak diminati oleh masyarakat seperti ikan air tawar, ikan emas, ikan Nila, Ikan lele dan ikan patin penempatan nya banyak dipinggir sungai.
“Kita Bisa liat didepan kantor camat Bujangga, usaha keramba nya mencapai kurang lebih 30 orang yang masuk dalam pembinaan,” Ucap Ramli, Senin (19/10/2020)
“Pembudidayaan yang di berikan berupa penyuluhan seperti teknis budidaya maupun sarana dan prasarannya. Sedangkan pakannya dan perawatnya kita dampingi bahkan pasarannya pun kita bantu,”tambah nya.
“Seperti daerah laut paling hanya sekitar 1 atau 2 orang saja yang masuk dalam pembinaan kita. Sedangkan yang lain masuk dalam pembinaan pihak swasta,” Jelasnya.
Di Berau, untuk sektor perikanan yang cukup potensial yakni budidaya ikan tambak. Bahkan, sudah ada beberapa kecamatan yang mengembangkan budidaya tambak. Di antaranya Kampung Batumbuk dan Kampung Kasai di Kecamatan Pulau Derawan, Kampung Suaran di Kecamatan Sambaliung, dan Kampung Tabalar Muara di Kecamatan Tabalar.
Lanjut Ramli, dia mengatakan bahwa terkait kendala yang dihadapi saat ini produksi ikan air tawar masih kurang peminat di karenakan masyarakat Berau lebih senang dengan ikan air laut.
“Saat ini, kendala Nelayan ikan laut adalah cuaca yang Extriem hingga suplay ikan air laut menjadi lambat dan tidak bisa terpenuhi sesuai permintaan,”tambahnya.
“Dan yang lebih menjadi sorotan yaitu korban PHK dari beberapa perusahan saat ini sedang beralih, untuk menjadi pembudidaya ikan,”teranya.
Terkait dengan pembinaan, Dinas memberikan pembinaan seperti Penyuluhan Teknik pembudidayaan ikan, menyediakan bahan pangan dan juga bibit.
“Kita juga membantu memasarkan,untuk persyaratanya apa yang di perlukan bisa datang langsung ke kantor untuk di jelaskan lebih detail kepada staff Kantor terkait,”pungkasnya.
Penulis : Lalu Ridwan
Penulis : Tim