BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Balai Besar Penanganan Jalan dan Jembatan Nasional (BP2JN) Wilayah II Provinsi Kalimantan Timur bergerak cepat menanggapi status tanggap darurat yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Berau terkait bencana longsor di ruas jalan simpang 3 Maluang hingga batas Bulungan. Enam titik longsor dari total 21 titik yang terdampak telah berhasil diperbaiki sepanjang tahun 2024.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menyampaikan apresiasi atas respons cepat BP2JN dalam menangani masalah ini.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat BP2JN yang telah memperbaiki enam titik longsor yang kondisinya cukup parah,” katanya.
Dikatakannya status tanggap darurat menjadi dasar bagi percepatan perbaikan jalan yang menghubungkan Kabupaten Berau dengan Provinsi Kalimantan Utara ini.
“Perbaikan jalan ini sangat penting untuk mempermudah akses masyarakat, mendukung kelancaran perekonomian daerah, dan tentunya mendukung pariwisata, termasuk akses menuju Pulau Derawan,” tuturnya.
Berdasarkan peninjauan yang dilakukan sebelumnya, terdapat 21 titik longsor di ruas jalan tersebut. Bupati Sri Juniarsih berharap perbaikan untuk 15 titik lainnya dapat dilanjutkan pada tahun 2025.
“Meskipun ini jalan nasional, namun berada di wilayah kita sehingga kami terus berkoordinasi dengan BP2JN untuk memastikan perbaikan jalan dapat segera dilakukan,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam audiensi antara BP2JN dan Pemkab Berau terungkap bahwa jalan nasional di Kabupaten Berau terbagi dalam tiga segmen. Ruas jalan simpang 3 Maluang-Batas Bulungan sendiri mengalami longsor pada Maret dan April 2024 akibat curah hujan tinggi sehingga menyebabkan kerusakan signifikan pada badan jalan.
Penulis : Tim