BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB- Kepala DPPKBP3A Kabupaten Berau Rabiatul Islamiah mengungkapkan penting pembinaan generasi muda sebelum memasuki fase Pernikahan dimasa kini.
Menurutnya penyebab persoalan yang melanda kaum muda saat ini dalam menuju Pernikahan yakni, masih banyak yang belum siap secara mental.
“Untuk kaum muda walaupun sudah mapan ekonomi, kalau mental belum siap jangan menuju fase Pernikahan,”ujarnya.
Islamiah menuturkan, dalam proses menuju Pernikahan, DPPKBP3A telah menyediakan layanan bimbingan pernikahan kepada generasi muda, untuk diberikan pemahaman tentang hal-hal penting yang harus diperhatikan di dalam rumah tangga.
“Kami di DPPKBP3A, itu kan ada tim pendampingan keluarga, jadi dari tim tersebut dari calon pengantin, sampe dia hamil sampai 1000 hari kelahiran, itu kita melakukan pendampingan,” ujarnya.
Selain itu, islamiah mengatakan pentingnya pemberian asi Exclusive dari ibu kepada bayi agar anak terhindar dari gizi buruk serta stunting yang dapat meperburuk pertumbuhan sang anak.
“Dari DPPKBP3A memberikan pemahaman kepada calon keluarga, ketika anak itu dilahirkan dia harus mendapat perawatan dari ibu aslinya,”katanya.
“Artinya dalam seribu hari kelahiran ibu harus menyusui bayi, secara intensif dan exclusive agar anaknya tersebut sehat serta tidak terdampak stunting,”sambungnya
Dirinya juga menyampaikan, peran DPPKBP3A terkait pengawalan untuk pemberian edukasi terhadap pernikahan, diantara memberikan pemahaman terkait pernikahan muda.
Ia mengatakan sangat tidak dianjurkan kepada generasi yang usianya masih 20 tahun ke bawah, untuk memutuskan menikah. Sebab tidak hanya organ reproduksi yang masih lemah, namun mental pada usia tersebut masih belum stabil untuk menjalani bahtra keluarga.
“Kami mengedukasi kepada kaum muda melalu badan-badan yang dibentuk di DPPKBP3A untuk memberikan pemahaman bawah, menikah muda kurang baik, karena itu harus ada persiapan secara mental dan kesiapan reproduksi yang matang, walaupun secara ekonomi sudah baik, namun belum tentu mereka siap menjalani,”ungkapnya.
Terakhir Ismailiyah berpesan, agar kaum muda harus mempertimbangkan lagi keputusan mejalani fase pernikahan. Karena perlunya pemahaman yang lebih banyak, agar merek siap untuk membangun keluarga yang lebih berkualitas dimasa yang akan datang.
“Paling tidak tingkatkan kualitas, agar kita khususnya kaum perempuan benar-benar siap berkeluarga kelak, walaupun tidak mengambil jenjang pendidikan tinggal, tapi minimal mempunyai bekal lain yang bisa menambah pemahaman,”tutupnya.
Penulis : Arham