BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Perumda Batiwakkal bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3K) menyelenggarakan program pelatihan dua hari yang komprehensif bagi Pelopor dan Pelapor Keluarga (K2P) di Ruang Rapat H. Muharram Pelayanan Perumda Batiwakkal.
Acara yang mengangkat tema “Pengasuhan Berpusat pada Anak” ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan, keterampilan, dan semangat yang diperlukan untuk menjadi pelopor perubahan dalam mempromosikan hak dan kesejahteraan anak.
Dalam sambutannya, Direktur Perumda Batiwakkal Berau yang juga menjabat sebagai Ketua APSAI (Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia), Saipul Rahman menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada penyelenggara karena telah memilih karyawan Perumda Batiwakkal sebagai peserta pelatihan. Beliau pun menekankan pentingnya inisiatif ini, khususnya untuk masyarakat di Bumi Batiwakkal.
“Program pelatihan ini merupakan langkah penting untuk menciptakan masyarakat yang menghargai dan mengutamakan kesejahteraan anak-anak, sehingga dapat menjamin masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang,” ucapnya.
Dirinya menjelaskan tentang pentingnya memberdayakan karyawan untuk menjadi pejuang perubahan dengan menyoroti perlunya mereka memanfaatkan waktu luang untuk terlibat dalam kegiatan positif dan inspiratif yang dapat membawa masa depan yang lebih baik bagi anak-anak.
“Kami membayangkan masyarakat tempat anak-anak dibesarkan dan dilindungi dan tempat hak-hak mereka dihormati dan dipenuhi,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa sebagai pelapor, mereka harus proaktif menyuarakan pendapat dan keprihatinan mereka ketika menyaksikan atau mengalami pelanggaran hak anak di lingkungan sekitar mereka.
“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa suara anak-anak didengar dan hak-hak mereka dilindungi,” tegasnya.
Saipul menuturkan bahwa anak-anak sebagai generasi penerus bangsa berhak mendapatkan perlindungan dan pemenuhan hak-haknya agar tumbuh kembangnya tetap sehat.
“Jika hak-hak anak dapat terpenuhi, Insya Allah pada tahun 2045 kita akan menyaksikan lahirnya generasi emas Indonesia, generasi yang percaya diri, tangguh, dan mampu mengarungi kompleksitas abad ke-21,” tuturnya.
“Sebaliknya, jika hak-hak anak tidak terlindungi sejak dini, kita berisiko melahirkan generasi yang dirundung kecemasan, ketidakpastian, dan kekecewaan,” sambungnya.
Program pelatihan ini menjadi katalis penting bagi perubahan yang menyediakan wadah bagi para peserta untuk terlibat dalam diskusi yang bermakna, berbagi praktik terbaik, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas seputar hak-hak anak.
“Dengan memberdayakan karyawan untuk menjadi pejuang perubahan, Perumda Batiwakkal dan DPPKBP3K mengambil langkah signifikan untuk menciptakan masyarakat yang menghargai dan memprioritaskan kesejahteraan anak-anaknya,” ujarnya.
Sebab menurutnya, masa depan bangsa kita bergantung pada kesejahteraan anak-anak kita.
“Marilah kita bekerja sama untuk menciptakan masyarakat yang sesuai dengan potensi mereka, masyarakat yang adil, setara, dan penuh kasih sayang,” tandasnya.
Penulis : Tim