BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB –
Upaya Kolaboratif Menuju Derawan Bebas Sampah Plastik. WWF Indonesia, DLHK Berau, dan dilanjutkan dengan kegiatan Diskusi Konservasi Alam Sekitar Kita (Disko Asik) yang bertemakan “Mewujudkan Derawan Bebas Sampah Plastik”.
Irwadi Ahmadi Siregar, Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Muda DLHK Berau menyambut baik program “Derawan Bebas Sampah Plastik”. Ia menekankan bahwa program ini membutuhkan dukungan dan komitmen dari berbagai pihak untuk mencapai target pengelolaan sampah 100% di Kalimantan Timur pada tahun 2030.
“Tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Berau berhasil mencapai 69,72% target pengelolaan sampah. Meskipun capaian ini patut diapresiasi, upaya pengurangan sampah plastik di Derawan tidak hanya berfokus pada pengelolaan, tetapi juga pada pengurangan penggunaan di sumbernya.,” ujarnya.
Model bisnis ekonomi sirkular menjadi strategi utama program Derawan Bebas Sampah Plastik, bertujuan menciptakan nilai ekonomi dari sampah dan mendorong pengelolaan berkelanjutan. Untuk memperkuat strategi ini, mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Muhammadiyah Berau (UMB) bersama Pemuda Derawan Plastic Free Ocean Network (WWF Indonesia) melakukan pendataan sampah di dua destinasi wisata KKP3K-KDPS menggunakan metode Standar Nasional Indonesia (SNI) pada Mei 2023. Data akurat dan komprehensif ini akan dimanfaatkan untuk mengembangkan strategi pengelolaan sampah yang lebih efektif dan mewujudkan Derawan Bebas Sampah Plastik.
Sufriady Syam, Dosen Unversitas Muhammadiyah Berau menyampaikan bahwa sumber sampah didominasi oleh aktivitas wisata di Derawan. Hal tersebut di dasarkan pada pendataan sampah yang dilakukan.
“Akumulasi sampah di Kampung Pulau Derawan mencapai 11,16 ton per tahun atau setara dengan 30,57 kilogram per hari. Jumlah ini cukup signifikan dan perlu dikelola dengan baik agar tidak mencemari lingkungan,” ungkapnya.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa jumlah sampah di Kampung Pulau Derawan seringkali meningkat saat hari libur, terutama pada hari libur nasional. Hal ini disebabkan oleh Peningkatan jumlah pengunjung ke Kampung Pulau Derawan, aktivitas wisata yang lebih banyak menghasilkan sampah. Peningkatan volume sampah ini dapat menjadi tantangan dalam menjaga kebersihan lingkungan di Kampung Pulau Derawan.
“Untuk itu, dilakukan pengelolaan sampah secara komprehensif untuk Pulau Derawan sebagai destinasi wisata,” ujarnya.
Program “Derawan Bebas Sampah Plastik” diluncurkan untuk mencapai target pengelolaan sampah 100% di Kalimantan Timur pada tahun 2030. Program ini menggunakan model ekonomi sirkular dan didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan organisasi lingkungan.
Penulis : Jhesvin